fillerblog.com – Deteksi Dini Autisme Pada Anak, Autisme adalah kelainan pada seseorang yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, minat, serta perilaku dan masuk dalam kondisi yang dinamakan gangguan spektrum autisme. Biasanya autisme muncul saat bayi dan awal masa kanak-kanak. Semakin awal gejala autisme diketahui, maka semakin cepat pula anak akan mendapat perawatan. Dengan begitu, terapi pengobatan bisa semakin efektif. Lantas, apa saja gejala autisme pada anak? Berikut ulasannya.
Berbagai gejala autisme pada anak yang perlu diwaspadai
Untuk mengetahui berbagai gejala autisme pada anak, Anda bisa melihatnya dari tiga faktor utama yaitu dari keterampilan sosial atau interaksi, komunikasi, dan perilaku. Biasanya anak dengan autisme akan menunjukkan berbagai gejala berikut seperti:
Baca juga : Alasan Kenapa Bulu Kuduk Merinding Saat Cuaca Dingin
Keterampilan sosial (interaksi)
Anak dengan autisme biasanya mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain yang ditunjukkan dengan ciri sebagai berikut:
- Tidak dapat menanggapi saat dipanggil namanya di usia 12 bulan.
- Tidak tertarik untuk bermain, berbicara, dan berinteraksi dengan orang lain.
- Lebih suka menyendiri.
- Menghindari atau menolak kontak fisik.
- Ketika kesal biasanya anak tidak suka dihibur.
- Anak tidak mengerti perasaannya sendiri dan orang lain.
- Komunikasi
Anak dengan autisme biasanya memiliki masalah dengan komunikasi seperti:
- Terlambat bicara dibandingkan dengan anak seusianya.
- Berbicara dengan nada suara yang aneh dan tak jarang sulit dimengerti.
- Sering mengulang frasa yang sama berulang kali.
- Menanggapi pertanyaan dengan mengulanginya, bukan justru menjawabnya.
- Menggunakan bahasa secara salah, misalnya menggunakan kata ganti orang ketiga dalam
- menyebut dirinya sendiri.
- Tidak memahami arah, pernyataan, atau pertanyaan sederhana.
- Tidak bisa memahami lelucon yang diberikan.
Perilaku
Anak dengan autisme akan menunjukkan perilaku yang tidak biasanya seperti:
- Melakukan gerakan yang sama berulang kali misalnya, mengepakkan tangan, bergoyang maju mundur, atau menjentikkan jari.
- Bergerak dengan perilaku berlebih yang konstan.
- Melakukan rutinitas khusus dan kesal ketika rutinitasnya diubah.
- Memiliki kebiasaan makan yang lebih rewel.
- Sering bertindak tanpa berpikir.
- Memiliki perilaku yang agresif, baik dengan diri sendiri maupun orang lain.
- Tidak bisa fokus pada satu hal dalam waktu yang lama.
- Memiliki minat sensorik yang tidak biasa, misalnya mengendus mainan, benda, atau orang.
- Memainkan sesuatu dengan cara berulang dan tidak imajinatif.
Jika Anda melihat berbagai gejala ini pada anak, maka usahakan untuk segera memeriksakannya ke dokter untuk dicari tahu akar masalahnya. Penanganan dini yang tepat dapat membantu efektivitas pengobatan.